Selasa, 21 Februari 2012

Wisata yang Ini BEDA!

Kick Andy Metro TV. Edisi Jum'at, 
17 Februari 2012

Oleh : Wendi Mehari Utami
Indonesia kaya akan pilihan wisata alam. Semua sudah tahu itu. Kini pilihannya bertambah dengan wisata yang unik.

PERNAH dengar Jakarta Hidden Tour? Penggagasnya Ronny Poluan. Ia mangajak peserta wisata untuk menggunakan kendaraan angkutan umum dan berkeliling ke berbagai daerah kumuh di Jakarta. Sebut saja Kampung Melayu, Luar Batang, dan 10 lokasi lain. Sebagian besar pesertanya adalah wisatawan asing yang mengenal Jakarta Hidden Tour lewat internet dan mendaftar lewat e-mail "Saya ingin mempertemukan dua krbudayaan berbeda dan membiarkan mereka berinteraksi,'' ujar Ronny dalam Kick Andy episode Pelesir Unik. Sembari berkeliling, Ronny juga menguraikan sejarah wilayah yang dikunjungi.
"Warga setempat antusias. Mereka kaget bisa bertemu langsung dengan bule, sampai peserta dicubit-cubitin diajak salaman, dan foto bersama,'' ujar Ronny, Suatu waktu ia menawarkan ide yang berbeda untuk rombongan pelancong asal Swedia. "Kalau biasanya kalian mendatangi mereka, bagaimana jika sekarang dibalik, mereka yang mengunjungi kalian?'' begitu tawarannya kala itu. Rombongan pun menyambut baik. Jadilah warga miskin yang mendatangi hotel dan kamar-kamar tempat para turis menginap, " Mereka kan enggak pernah masuk hotel. Mereka berlari-lari, guling-guling di karpet, pokoknya gaduh sekali. Eh, tak lama pemilik hotel datang dan marah-marah. Mereka diusir dari sana karena disangka gembel,'' kisah Ronny. Wisata yang digagas Ronny rupanya pernah dianggap memper malukan bangsa Indonesia oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena dinilai mempertontonkankemiskinan, Ronny malah batik bertanya,"Lebih baik mempertontonkan kemiskinan atau mendemonstrasi kan kemewahan kita?"Peserta Jakarta Hidden Tour dikenai biaya Rp500 ribu per orang.
Setengah hasilnya disumbangkan untuk membuat fasilitas umum di daerah kumuh, termasuk sekolah, fasilitas pengobatan, jugs pembiayaan usaha.
Antibosan
Ada pula wisata sejarah yang digagas Asep Kambali, ketua Komunitas Historia Indonesia, Tujuannya, menumbuhkan kecintaan kepada Indonesia, terutama di hati anak-anak muda, "Kalau pelajaran sejarah di kelas, semua sepakat, membosankan.Maka saya menawarkan belajar sejarah sekalian melihat langsung ke lokasi,'' kata Asep. Peserta wisata diajak mengunjungi bangunan-bangunan tua , museum, kuburan Belanda, hingga pulau di sekitar Jakarta, Wisata juga alam terasa berbeda di malam hari. "Melihat bangunan tua lebih menarik, apalagi mengunjungi museum yang tak semua punya akses di malam hari', tambahnya.
Wisata juga dilakukan dengan beragam cara, dari bersepeda, jalan kaki, hingga naik perahu dan bus, tergantung kesepakatan dan tempat tujuan. Jumlah peserta minimal 10 orang dan maksimal 25 orang per kelompok, dengan tarif Rp75 ribu per orang.
Sebulan sekali Asep juga menggalang wisata gratis massal. "Pernah peserta yang ikut sampai 500 orang ke Istana Negara, Saya pakai megafon untuk memandu. Kami malah diusir karena dikira sedang demo. Untung polisi mengerti setelah kami jelaskan,'' kisah Asep. Lewat wisata yang digagasnya, Asep juga membuka pengetahuan sejarah baru yang tidak pernah diperkenalkan di sekolah, misalnya sejarah nama Indonesia, tur harta karun di Teluk Jakarta, juga sistem RT/RW yang ternyata merupakan peninggalan Prancis, bukan Belanda.

Wisata hantu
Satu lagi wisata unik, yaitu “Urbandung Legend” yang digagas Teguh Amor Patria. Peserta wisata dikenai Rp35 ribu untuk mengikutinya. Teguh menawarkan wisata horor di lima tempat di Bandung, Jawa Barat, yang dikenal memiliki kisah-kisah seram. SMAN 5, misalnya, dikenal menyimpan kisah hantu bule bernama Nancy yang diyakini bergentayangan setelah bunuh diri. Rumah kentang di Jalan Banda pun menyimpan legenda urban. "Konon ada yang merebus kentang dalam kuali yang sangat besar. Tanpa sengaja, anak dalam gendongan terjatuh ke dalam kuali dan tewas mengenaskan,'' kisah Teguh, Beberapa peserta wisata pun, kata Teguh, sampai mengaku melihat anak kecil dengan luka bakar atau mendengar suara tangis.
Selain itu, tur wisata itu juga mengunjungi patung pastor Belanda di Taman Maluku, gedung sebuah sekolah swasta yang dulunya kamp konsentrasi yang digunakan tentara Jepang untuk menyiksa tentara Belanda. serta ambulans Bahureksa. Wisata yang menarik untuk penggemar suasana horor. Tertarik?
miweekend@mediaindonesia.com


Sumber :Kick Andy MetroTV dan  Media Indonesia edisi cetak. Minggu, 19 Februari 2012

1 komentar: