Jumat, 22 Juli 2011

Gubernur Malaka Kunjungi Bulukumba

ubayd-budpar
Wakil Bupati Bulukumba dan Gubernur
Malaka saling bertukar cinderamata

Gubernur Malaka Tuanku Yang Terutama Tun Datuk Seri Mohd Khalil bin Yaakop mengunjungi kabupaten Bulukumba setelah sebelumnya berkunjung ke Kapupaten Gowa. Beliau didampingi oleh beberapa pejabat kerajaan Malaka dan ikut pula dalam rombongan adalah dari kalangan pengusaha wisata dan staf ahli dari Universitas Negeri Malaka. Beliau diterima di rumah jabatan Bupati Bulukumba, beliau disambut dengan tari Padduppa yang ditarikan oleh sisiwi SMA di Bulukumba serta alunan musik “Turiolo” yang dibawakan oleh staf Dinas Kebudayaan dan Pariiwisata Bulukumba.
Acara dilanjutkan dengan serah terima cenderamata dari pihak Malaka menyerahkan buku “Empayer Melaka” dan keramik khas Malaka yang diterima oleh Wakil Bupati Bulukumba H. Syamsuddin serta Sekretaris Daerah Bulukumba A. Bau Amal. Sedangkan dari pihak Bulukumba menyerahkan miniatur perahu Pinisi yang diserahkan kepada Gubernur dan Setia Usaha Negeri Melaka (setingkat sekretaris daerah) Datuk Wira Omar bin Kaseh.
ubayd-budpar
Gubernur Malaka berbincang-bincang
dengan Sekda Bulukumba di atas
perahu Pinisi

Setelah makan siang dan istirahat sejenak di kediaman Bupati Bulukumba, rombongan dari Negeri Malaka melanjutkan perjalanan ke sentra pembuatan perahu tradisional Pinisi di Tana Beru  Kecamatan Bonto Bahari. Rombongan disambut oleh Camat Bonto Bahari, Dra. A. Pamenery dan staf kecamatan, lurah Tana Beru serta perajin perahu Pinisi . Gubernur Malaka sangat mengagumi keterampilan masyarakat Bonto Bahari dalam membuat perahu tradisional khas Bulukumba itu. Beliau bahkan menjajaki kerjasama dalam investasi pembuatan perahu tradisional Pinisi di masa yang akan datang.
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke desa Darubia yang mana merupakan pusat pengrajin tenunan khas Bira, rombongan bahkan sempat memborong sarung tenun yang merupakan ciri khas masyarakat Bonto Bahari. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Restaurant Pinisi di kawasan wisata Pantai Bira. Guberbur Malaka sangat kagum melihat keindahan panorama indah pantai pasir putih Tanjung Bira yang tampak dari balkon Restaurant Pinisi. Di sini rombongan beristirahat sambil menikmati indahnya panorama Bira.
ubayd-budpar
Gubernur Malaka saat penganugerahan
gelar adat di desa Tana Towa Kajang
Sekitar pukul 17.30 rombongan meninggalkan Bira menuju kawasan Adat Ammatowa Kajang. Rombongan diterima oleh kepala desa Tana Towa di kediaman kepala desa. Pertemuan dengan pemangku adat Ammatoa di kawasan adat Ammatowa urung dilaksanakan karena hari telah gelap dan selain penerangan di kawasan yang minim juga Ammatowa berpantang keluar kawasan jika hari sudah gelap. Prosesi penerimaan secara adat sebagai penghormatan kepada tamu adat,  dilaksanakan dengan pemakaian sarung adat Kajang serta “passapu” serba hitam yang dikenakan kepada Gubernur Malaka serta Setia Usaha Negeri Melaka. Setelah diterima secara adat, gubernur serta rombongan disambut di bagian tengah rumah oleh perwakilan pemangku adat Ammatowa dan rombongan dari dusun Tana Towa. Di sini, gubernur Malaka mendapat gelar kehormatan yaitu “Puto Limpo Daeng Mabborong” yang memiliki makna sebagai pemimpin pemersatu serta orang yang sangat menghargai budaya serta selalu memelihara gotong royong. Beliau sangat konsern dengan keteguhan masyarakat Tana Towa dalam memelihara warisan budaya yang telah dipelihara secara turun temurun. Walaupun tidak sempat bertemu dengan Ammatowa,  namun beliau berharap di lain kesempatan beliau dapat bertemu langsung dengan Ammatowa.  Setelah berbincang sejenak, rombongan kemudian meninggalkan Bulukumba untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Bone. (Ubayd-Budpar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar