Sabtu, 02 Juli 2011

Christine Hakim Tertarik Bikin Film Tentang Suku Kajang


"Saya tertarik sekali bikin film yang mengusung tema-tema alam. Saya melihat Indonesia punya keunggulan yang sangat kuat di sektor itu, tetapi belum digarap secara maksimal oleh para sineas kita. Selain tentang Morotai, ada beberapa objek menarik lainnya yang bagus diungkap ke film. Misalnya, tentang panorama alam Raja Ampat atau tentang Danau Sentani di Papua. Juga tentang suku Baduy di Banten serta orang Kajang di Bulukumba, Sulawesi Selatan," tutur Christine Hakim.
Artis Christine Hakim akan menggarap film dokumenter berdurasi 45 menit yang akan menceritakan soal keindahan dan panorama alam di Pulau Morotai, Maluku Utara. Film tentang panorama alam di Pulau Morotai itu merupakan salah satu obsesinya yang dikemukakan kepada wartawan belum lama ini di Jakarta.
"Jadi, film tentang panorama Morotai itu merupakan awal dari rencana panjang saya bikin film tentang keindahan alam Indonesia," kata aktris film Pasir Berbisik ini.
Sutradara film dokumenter Ricky Aventola, seperti dikutip Antara di Ternate, Jumat, mengatakan, film dokumenter itu akan menggambarkan keindahan Pulau Morotai sebagai salah satu daerah yang terkenal dengan potensi alam dan pariwisata yang harus dipromosikan.
Selain itu, menurut Ricky, kru yang rencananya berada di Pulau Morotai selama 30 hari itu lebih memfokuskan untuk memperkenalkan Morotai yang memiliki adat istiadat, sosial ekonomi, dan keindahan alam.
Apalagi, Pulau Morotai dengan sejarah panjangnya sebagai pangkalan militer Perang Dunia II akan menjadi kekayaan tersendiri bagi pihaknya untuk menggambarkan Morotai dalam film dokumenter yang mereka garap.
"Kita akan angkat soal proses pelestarian alam dan lingkungan untuk menjadi ilmu pengetahuan bagi daerah, budaya, dan sejarah," katanya.
Film yang akan mengambil judul The Beauty of Morotai itu akan menjadi bagian dari dukungannya terhadap Sail Indonesia Morotai 2012. Sebab, film itu lebih menggambarkan pesona dan keindahan alam Morotai.
Sementara itu, Christine Hakim ketika ditemui menyatakan, sejak lama dirinya telah mengenal Maluku Utara melalui lagu dan sejarah panjang saat rakyat Ternate mengusir penjajah Portugis.
"Sejarah panjang perjuangan rakyat Maluku Utara sudah saya baca dan saya terharu. Cerita unik lainnya tentang Morotai juga sudah saya dapatkan dari banyak pihak, termasuk dari sejumlah pencatat sejarah negeri ini," ujar Christine lagi.
Artis yang juga Duta Muhibah Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Bidang Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO) ini menyatakan ketertarikannya dan berkesempatan hadir di Maluku Utara dengan misi mempromosikan Maluku Utara melalui film dokumenter berjudul The Beauty of Morotai. "Ini impian saya untuk lebih memperkenalkan Maluku Utara sebagai salah satu daerah tujuan wisata dan mendukung Sail Indonesia 2012 di Morotai," katanya.
Pemeran Chut Nyak Dhien ini saat baru pertama kalinya menginjakkan kakinya di Bandara Babullah, Ternate, langsung terkesima dengan keindahan alam Maluku Utara. Panorama pantainya yang menyimpan suasana yang begitu bersahabat menjadi inspirasinya sebagai pemeran utama dalam film dokumenter itu. (Ant/Ami Herman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar