Kamis, 11 Oktober 2012

Buka Akses Tiga Kawasan Wisata

Bulukumba, Fajar-Pemerintah Kabupaten Bulukumba membuat terobosan wisata yang patut diacungkankjempol. Pemerintah kabupaten penghasil perahu Pinisi tersebut membuka poros tiga kawasan wisata potensial di Indonesia, yakni Bira, Bali dan Mataram.
Akses tiga kawasan wisata yang terkenal dengan keindahan pantainya ini dibukan dengan dicetuskannya megaproyek pembangunan bandara daerah yang berjuluk butta panrita lopi ini. Lokasi bandara akan ditempatkan di Desa Lemo-lemo Kecamatan Bonto Bahari.
Rencananya, bandara dibangun di atas lahan seluas 50 hektare. Diperkirakan pembangunan bandara ini akan menelan anggaran antara Rp200 miliar hingga Rp250 miliar. Pemerintah daerah pun sudah mengusulkan pada Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan alokasi dalam APBN.
Respon Kementerian Perhubungan sangat positif. Terbukti dengan kesediaan pihak Kementerian Perhubungan untuk melakukan survei lokasi bandara. Hasilnya, pihak Kementerian Perhubungan tersebut, Pemkab Bulukumba optimis persetujuan pemerintah pusat akan turun tahun depan. Apalagi penyusutan Desain Engineering Detail (DID) proyek sudah masuk tahap finalisasi.
Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan mengatakan dirinya sangat optimis  Bulukumba akan sangat segera memiliki bandara. Posisi Bulukumba, kata dia, sebagai sentra kawasan Selatan-Selatan Sulsel akan menjadi pertimbangan tersendiri pemerintah pusat untuk menyetujui proyek ini.
 Apalagi, kata dia, hal ini berkaitan erat pengembangan pariwisata antara Sulawesi Selatan, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Poros pariwisata menurut mantan bupati Pohuwatu Gorontalo ini akan segera terbuka. Dengan demikian, Bulukumba akan menjadi kawasan lalu lintas wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
“Saya mau tegaskan, Bira dengan kondisi yang masih sulit diakses saja, para turis masih ada yang datang setiap pekan. Apalagi jika sudah ada akses langsung dari Bali dan Mataram,” ujarnya.
Bali yang paling ramai dikunjungi turis asing, kata bupati, akan mudah melintas ke Bira jika bandara sudah ada. Begitupun wisatawan yang ada di Mataram dengan pantai Giliterawangan, akan dengan mudah berkunjung ke Bira,” ucapnya, Minggu, 7 Oktober.
Atas hadirnya proyek ini, salah seorang tokoh masyarakat Bontobahari, Muhammad Azri Yusuf memberikan apresiasi positif. Tapi, dia mengingatkan agara sarana dan prasarana wisata di Bira perlu dibenahi agar dapat bersaing.
“Dengan begitu, turis yang ada di Bali dan Mataram akan semakin tertarik datang ke Bira, dan setelah kembali ke negaranya, mereka dapat datang lagi dengan membawa temannya yang lain,” ucapnya. (arm/min)

Sumber : Fajar edisi cetak, Senin/8 Oktober 2012
Reporter : Muh. Arman – Eka Nugraha
Editor : Uslimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar