Bulukumba-FP
Bulukumba adalah sebuah kabupaten yang terletak paling selatan di wilayah Sul-Sel, kira-kira berjarak 150 km dari kota Makassar. Keindahan alam dan keanekaragaman budaya daerah yang berjuluk “Butta Panrita Loppi” membuat daerah ini kaya akan potensi wisata. Mungkin tidak berlebihan kalau dikatakan obyek wisata Bulukumba terlengkap di Sul-Sel.
Namun hingga saat ini belum bisa dikelola secara maksimal sebab sarana dan prasarana penunjang belum memadai. Pencanangan Bulukumba untuk dijadikan tujuan wisatawan di SulSel, baik wisatawan lokal maupun dari mancanegara menumbuhkan harapan besar bagi masyarakat Bulukumba. Karena akan berimplikasi pada tumbuhnya industri pariwisata dan penyerapan tenaga kerja.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba, A. Nasaruddin Gau yang dikonfirmasi di ruang kerjanya (27/8), secara prespektif mengatakan, obyek wisata Bulukumba paling lengkap di antara semua kabupaten di SulSel. Karena memiliki alam yang indah dan sangat prospek untuk agrowisata.
“Di samping itu, ada wisata budaya dan wisata religius, serta wisata teknologi. Nah, potensi itu merupakan aset besar dan akan berkontribusi bagi peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor pariwisata jika dikelola secara maksimal,” ujarnya.
Dikatakan pula, untuk saat ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata lebih fokus pada sarana dan prasarana penunjang yang harus disiapkan. Misalnya atraksi-atraksi yang bisa menarik dan memiliki nilai jual untuk dipromosikan yang mampu menarik pengunjung.
Karena hanya dengan persiapan itu akan berdampak pada pengunjung. Pada prinsipnya sarana penunjang yang harus dilengkapi terlebih dahulu di samping promosi juga harus digalakkan. “Karena tanpa promosi, jangan mimpi upaya tersebut akan berhasil,”katanya.
Ia menambahkan, untuk industri pariwisata dia mengharapkan adanya dukungan dari sekolah-sekolah dengan cara memberdayakan anak-anak sekolah maupun anak putus sekolah untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian mereka sejak dini. Sekaligus mampu mengembangkan bakatnya, baik dalam bentuk seni ukir, yang pada akhirnya sekolah telah mencetak anak didik yang kreatif dan berproduktifitas.YG
Sumber : Fajar pendidikan edisi No.130 Tahun IV (1-15 September 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar